Akhir pekan diawali dengan hari yang sungguh merana. Bayangkan saja
jika tidak ada energi listrik sepanjang waktu. Terbayang tidak bisa berbuat
apa-apa. Apalagi PLN itu yang kepanjangannya Pembangkit Listrik Negara wajib
ganti nama sebagai Pemati Listrik Negara. Pasalnya, dari pagi di pulau kecil
tempatku menetap sesaat mati lampu hingga malam menjelang.Bayangkan saja tidak bisa berbuat apa-apa, listrik mati juga
mematikan salah satu provider yang aku gunakan untuk online. Jadi, aku
benar-benar “mati kutu” aku tak bisa berbuat banyak untuk menulis dan lain
halnya. Sungguh menyesakan dada. Padahal ada banyak hal yang ingin “dikeluarkan”
dari dalam “Kepala” yang selalu bermain dengan kata dan mewujudkannya dalam
tulisan yang tertuang melalui notebook kecil yang kudapat dari hasil perjuangan
menulis suatu karya yang biasa saja.
Hari ini, setidaknya ditutup dengan hal yang manis. Aku mendapat
kue manis rasa “asam” dari adik dan pacarnya yang sedang merayakan hari jadi
kedua dalam hubungan asmara tanpa badai. Mereka pasangan yang unik dan serasi,
semoga sampai kejenjang yang lebih pasti. Oh iya, selain dapat kue manis rasa
coklat kegemaranku. Aku juga mendapat surat dari salah seorang penulis yang aku
kunjungin blognya, namanya adalah Guntur Alam.
Apakah, kalian tertarik untuk membaca balasan dari bro Guntur
Alam? Baiklah, sebelum membaca balasannya, tentunya kalian juga harus
mengetahui isi suratku padanya. Tenang saja, bukan surat pasrah dari si jomblo
karena terasa Februari kan menjelang, melainkan meminta “petuah” bukan hal yang
negatif seperti pergi ke mbah dukun yang berkomat-kamit. Jika kamu tahu siapa
aku, aku jauh dari hal-hal seperti itu! Idih, usaha dong bukan melalui jalan
singkat.
Mari mengintip surat yang kukirimkan untuk bro GA.
Helo, saya senang sekali
menjumpai blog anda, sangat menarik dan boleh donk berbagai serpak terjangnya di dunia penulisan. Bagaimana caranya bisa menembus penerbit dan bisa tetap eksis berkarya? Maksudnya, saya pernah menulis dan ternyata tulisannya itu sangat mirip dengan tulisan orang yang belum pernah sama sekali saya membacanya.
Terimakasih atas masukannya dan berbagi tipsnya
Terimakasih atas masukannya dan berbagi tipsnya
Salam dan sukses selalu
Arndt SP
Sstss penasaran neh seorang penulis sukses masih mau membalas
surat penulis amatir sepertiku?
Hai, Ardt Sp,
Senang menerima email dariku. Cara termudah untuk menembus penerbit, ya
kirimkan karya kita ke mereka, tentu saja dengan memenuhi segala syarat teknis
yang mereka berikan. Untuk mengetahui syarat-syarat dari mereka, kita harus
berkunjung ke web mereka --karena setiap penerbit memiliki aturan yang berbeda.
Tentang ide yang sama. Tak ada hal yang bnar-benar baru di dunia ini.
Sudah banyak sekali novel yang bercerita tentang cinta dan tetek bengeknya,
tapi tetap saja digemari pembaca. Kenapa? Karena di setiap tangan yang meracik,
akan menghasilkan sesuatu yang berbeda --penampilan boleh sama, tapi rasa tak
bisa dibohongi.
Demikian, semoga menjawab.
Salam hangat,
Guntur Alam.
Cerpenis dan Novelis. Segera Terbit Buku novel terbarunya "Satu Kisah yang Tak Terucap" di Gagas Media.
Cerpenis dan Novelis. Segera Terbit Buku novel terbarunya "Satu Kisah yang Tak Terucap" di Gagas Media.
Wah sungguh menyenangkan bukan, jadi hari buruk ditutup dengan
hal yang menyenangkan. Love this day
Terima Kasih Atas Kunjungannya Teman
Judul: Klimaks Hari Buruk
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Klimaks Hari Buruk ini. Sesama pecinta dunia blogger marilah kita saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya dan sudah membaca di sini. Salam Penuh Kasih dan Karya. Arndt SP
Judul: Klimaks Hari Buruk
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Klimaks Hari Buruk ini. Sesama pecinta dunia blogger marilah kita saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya dan sudah membaca di sini. Salam Penuh Kasih dan Karya. Arndt SP
0 comments:
Posting Komentar
Thanks to leave good and polite comments here