Ketika Rasa itu datang, hati ini terasa perih. Karena rasa yang
datang adalah keraguan. Seiring waktu berjalan, aku benar-benar tak bisa
berkutik dengan waktu yang kian tik tok tik tok. Taukah kamu isi jeritan hati
ini? Taukah kamu rasa takutnya jiwa ini? Apakah kamu kan mengerti rasa ini kian
tajam bagai pisau yang akan menusukku tanpa ampun.
Hatiku bagai teriris-iris, saaakitt, sungguh sakit. Namun aku
mencoba tersenyum dan memandang dunia bahwa semuanya kan baik-baik saja. Senyum
hambar kurasakan dari bibir dan hatiku! Apakah kamu menyadari bahwa kamu si
pembawa mimpi membuat hari-hariku kian sesak dan tak tertahankan lagi. Ironis sungguh
ironis.
Aku mencoba bertahan dalam bayang semu, padahal jelas tertulis
kebahagiaan sejati ada di depan mata tetapi kutolak hanya untuk dirimu saja si
pembawa mimpi. Apakah mimpi indah ini akan menjadi suatu kisah yang berubah
menjadi bencana?
Taukah kamu rasa hati yang tersayat-sayat dan tercabik-cabik
oleh waktu yang kian berdentang cepat. Air mata sudah habis, tetapi sang
pembawa mimpi terus memberikan mimpi indah. Lelah hati ini lelah tetapi mencoba
untuk bertahan dalam raga yang perlahan akan tengelam dalam lautan air mata dan
kesedihan. Waktu kan menjawab luka ini nyata atau semu.
Terima Kasih Atas Kunjungannya Teman
Judul: Ragu Menyusup Kalbu
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Ragu Menyusup Kalbu ini. Sesama pecinta dunia blogger marilah kita saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya dan sudah membaca di sini. Salam Penuh Kasih dan Karya. Arndt SP
Judul: Ragu Menyusup Kalbu
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Ragu Menyusup Kalbu ini. Sesama pecinta dunia blogger marilah kita saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya dan sudah membaca di sini. Salam Penuh Kasih dan Karya. Arndt SP
sungguh malang, malang nasib banar
BalasHapus