Jumat, 12 Februari 2016

Berjanji


Engkau yang menjanjikanku kebahagiaan tetapi mana? Aku hanya menerima janji-janji manis saja tanpa mengecap rasa nyata dari janji itu. Aku telah menanti sekian lama, kenapa juga masih engkau permainkan ketulusan hatiku ini? Aku ini hanyalah wanita biasa yang menginginkan impian biasa saja. Tetapi mimpi itulah yang kau janjikan padaku!!!


Aku menangis dalam getir rasa hampa, ketidakberdayaanku kian membuatku lemah. Tolong bantu aku dewa, kata sang wanita tua jahat dalam film drama India terpanjang yang pernah ditayangkan di televisi. (idih koq jadi pengen tahu film apa itu, ya deh tak kasih tau Uttaran) ups, apakah rasa ini akan kian menipis dan kembali ke angka semula tak bernilai yakni nol? Jika angka nol banyak dalam lembaran kertas tentu saja ada nilainya tetapi jika dalam katagori level nol berarti tak bernilai.

Janji manismu itu sungguh menyenangkan hati, jiwa dan tubuhku tetapi sampai kapan janji itu hanya tertuang dalam bentuk kata. Aku menginginkan janji itu tertuang dalam bentuk nyata. Aku tahu dunia kata-kata itu sungguh menyenangkan. Bisa merangkai kata indah, kata sakti, kata merindu, kata duka, hanya dalam kata semua nampak indah tetapi janji nyata yang pasti yang aku nantikan seumur hidupku.


Sayang, cepatlah datang penuhin janji-janjimu dikala aku menanti dengan keraguan yang kerap datang. Status tak pasti ini, benar-benar menyiksa relung jiwaku yang terdalam. Wajarkan bila aku cemburu pada mereka yang bahagia, karena aku juga menginginkan kebahagiaan yang sama, pastinya.
Terima Kasih Atas Kunjungannya Teman
Judul: Berjanji
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Berjanji ini. Sesama pecinta dunia blogger marilah kita saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya dan sudah membaca di sini. Salam Penuh Kasih dan Karya. Arndt SP

0 comments:

Posting Komentar

Thanks to leave good and polite comments here

 

The words is WORLD Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang