Senin, 22 Februari 2016

Review: Memoar Seorang Geisha

 
Review Buku : Memoar Seorang Geisha

Mari membaca buku yang mengishakan seorang Geisha. Berarti cerita ini mengenai seorang gadis pada masa Jepang dahulu. Buku ini sangat menarik, karena mngisahkan dunia geisha yang penuh rahasia. Sudah pasti geisha sangat memperhatikan penampilan dan bahkan di mana keperawanan seorang gadis dilelang kepada penawar yang paling tinggi.



Disini perempuan-perempuan dilatih untuk memikat laki-laki yang paling berkuasa; dan di mana cinta dicemooh sebagai ilusi belaka. Buku ini mengisahkan sebuah cerita yang bernama Sayuri. Gadis belia ini berasal dari desa nelayan miskin pada tahun 1929. Kisah kehidupannya dimulai saat dia berusaia sembilan tahun dia dijual ke sebuah rumah geisha terkenal.


Tentunya, Sayuri tidak bertahan untuk hidup di rumah itu. Dia selalu mencoba melarikan diri. Tindakan itu membuat dia terancam menjadi pelayan seumur hidup.

Saat meratapi nasibnya di tepi Sungai Shirakawa, dia tanpa sengaja bertemu dengan Iwamura Ken. Di luar kebiasaan, pria terhormat ini mendekati dan menghiburnya. Saat itu Sayuri bertekad akan menjadi geisha, hanya demi mendapat kesempatan bisa bertemu lagi dengan pria itu di masa datang.


Dari sosok seorang Sayuri lah pembaca menyaksikan suka duka wanita yang mempelajari seni geisha yang berat; menari dan menyanyi; memakai kimono, makeup tebal, dan dandanan rambut yang rumit; menuang sake dengan cara sesensual mungkin; bersaing dengan sesama geisha memperebutkan pria-pria dan kekayaan mereka.

Namun ketika Perang Dunia II meletus, dan rumah-rumah geisha terpaksa ditutup. Sayuri, dengan sedikit uang, dan lebih sedikit lagi makanan, harus mulai lagi dari awal untuk menemukan kebebasan yang langka dengan cara-caranya sendiri.

Hingga akhirnya, ia pun berhasil meraih apa yang diinginkan selama ini. Namun, untuk mencapai itu membutuhkan proses perjalanan yang berliku dan panjang.

Suatu kisah yang menarik untuk dibaca berkali-kali, tersentuh dengan perjuangan kehidupan pada masa gaisha. Mungkin, bila dibandingkan sekarang ini para wanita dengan mudah berubah menjadi wanita penghibur mulai dari level kelas atas hingga kelas bawah untuk sekedar mendapatkan duit dengan cara mudah.

Sedangkan pada masa dulu gaisha merupakan langkah terakhir dan butuh perjuangan untuk diangkat menjadi gaisha, gadis penghibur dan bukan gadis penjaja seks. Inilah suatu perbedaan yang langka di masa sekarang. Sekarang, banyak gadis mulai dari si cabe-cabean hingga level atas, dengan mudah menjajakan seks untuk mendapatkan barang mewah.




Memoirs of a Geisha
Novel ditulis oleh Arthur Golden
Dipublikasikan : 27 September 1997
Masih bisa didapat di toko buku online ataupun Grameria
Opiniku terhadap buku ini : 4 Bintang

Tulisan sinopsis dalam bahasa inggris :Memoirs of a Geisha is a historical novel by American author Arthur Golden, published in 1997. The novel, told in first person perspective, tells the fictional story of a geisha working in Kyoto, Japan, before and after World War II.


Mari membuka dunia dengan membaca buku bacaan yang bermanfaat dan menghibur. membaca membuka mata jiwa untuk melihat berbagai aspek kehidupan yang tertuang dalam kata-kata yang dirangkai denan indah dan menawan.


Salam kata,

Arndt SP 
Terima Kasih Atas Kunjungannya Teman
Judul: Review: Memoar Seorang Geisha
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Review: Memoar Seorang Geisha ini. Sesama pecinta dunia blogger marilah kita saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya dan sudah membaca di sini. Salam Penuh Kasih dan Karya. Arndt SP

2 comments:

  1. Menarik cerita Memoar of geisha...sya blm baca novelnya tapi udah pernah nonton filmnya :)

    Klo gak salah yg main michelle yeoh

    BalasHapus
  2. hehehe aku malah nggak ingat nama pemainnya mbak, terimakasih telah berkunjung balik ke rumah kata mungilku......

    BalasHapus

Thanks to leave good and polite comments here

 

The words is WORLD Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang